KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan alam semesta ini
dan atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini kami buat
sebagai acuan pembelajaran dalam membahas tentang sistem hormon. Sistem Hormon
yang akan kami bahas yaitu tentang bagaimana kita dapat mengetahui pengertian
hormon, fungsi hormon, dan macam-macam kelenjar buntu dan bagian-bagiannya.
Harapan kami semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi siswa…..Amien…
Sigli, April
2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu sistem
koordinasi pada manusia adalah Hormon, dimana hormon merupakan getah yang
dihasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung diedarkan oleh darah. Kelenjar
tersebut tidak mempunyai saluran khusus, sehingga sering disebut sebagai
kelenjar buntu/kelenjar Endokrin.
Di dalam tubuh. Hormon
berperan dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi
dan reaksi terhadap stress serta tingkah laku. Oleh karena itu, hormon sangat
dibutuhkan dalam tubuh.
B. Permasalahan.
a. Pengertian
Hormon
b. Apakah
fungsi Hormon ?
c. Macam-macam
kelenjar buntu ?
C. Tujuan
a. Mengetahui
apa itu hormon dan fungsinya ?
b. Dapat
mengetahui macam-macam kelenjar buntu berdasarkan cara kerjanya, aspek macam
dan letaknya
BAB II
PEMBAHASAN
(SISTEM HORMON)
A. Pengertian
Sistem Hormon
Hormon adalah getah yang
dihasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung diedarkan oleh darah. Kelenjar
tersebut tidak mempunyai saluran khusus, sehingga sering disebut sebagai
Kelenjar Buntu atau Kelenjar Endokrin.
Kata Hormon berasal dari
kata “Hormaein” yang berarti Memacu atau Menggiatkan. Hormon diperlukan oleh
tubuh dalam jumlah sedikit, tetapi mempunyai pengaruh yang amat besar. Bila
kekurangan dapat ditambah hormon sejenis dari luar. Bila kelebihan akan
mengakibatkan berbagai gangguan kerja organ tubuh.
Sebagai komponen sistem
koordinasi, Hormon mempunyai hubungan yang erat dengan sistem saraf. Rasa cemas
atau ketakutan secara mendadak pada seseorang, disamping kerja sistem saraf juga
dipengaruhi oleh hormon. Ketika seseorang merasa ketakutan, maka dia akan lari
menghindar atau berusaha melawan terhadap penimbul rasa ketakutan itu
sekuat-kuatnya. misalnya dengan lari secepat-cepatnya. Pada Keadaan semacam ini
maka hormon adrenalin akan aktif, mempertinggi frekuensi denyut jantung dan
memperkuat denyutnya.
B. Fungsi
Hormon
Hormon memiliki fungsi
yang sangat penting yaitu untuk mengatur Homeostatis. Selain itu, hormon
berfungsi untuk memacu pertumbuhan, repsoduksi, metabolisme, dan tingkah laku.
C. Macam-macam Kelenjar
Buntu
1. Macam-macam
kelenjar buntu menurut cara kerjanya yaitu :
a) Kelenjar
yang bekerja sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang peranan dalam
metabolisme.
b) Kelenjar
yang bekerjanya mulai masa tertentu. Misalnya hormon kelamin.
c) Kelenjar
yang bekerja sampai masa tertentu, Misalnya hormon pertumbuhan dan hormon
timus.
2. Kelenjar
buntu berdasarkan aspek macam dan letaknya.
a) Kelenjar
Hipofisis, terletak di dasar otak besar.
b) Kelenjar
Tiroid, atau kelenjar gondok, letaknya di daerah leher.
c) Kelenjar
Paratiroid atau kelenjar anak gondok, letaknya di dekat kelenjar gondok.
d) Kelenjar
Pankreas atau pulau-pulau Langerhans, letaknya di sebelah bawah lambung
(Ventrikulus).
e) Kelenjar
Adrenal atau Suprarenalis, terdapat di atas ginjal.
f) Kelenjar
Kelamin atau kelenjar Gonad, pada wanita terletak di daerah rongga perut,
sedangkan pada pria terdapat di dalam buah zakar dan zakar dalam kelenjar
skrotum.
1. Kelenjar
Hipofisis
Kelenjar ini terletak di
dalam lekukan tulang sela tursika di bagian tengah tulang baji. Hipofisis
merupakan kelanjar buntu terbesar. Kelenjar ini mempunyai pengaruh besar
terhadap pertumbuhan tulang panjang sehingga berkaitan dengan pertumbuhan
tinggi seseorang.
Produksi hormon ini
secara berlebihan di sebut Hiperfungsi atau Hipersekresi. Hipersekresi pada
masa pertumbuhan (remaja) akan mengakibatkan pertumbuhan yang luar biasa,
disebut Gigantisme.
Produksi hormon yang
kurang dari normal disebut Hipofungsi, mengakibatkan pertumbuhan terhambat atau
terjadi manusia kerdil.
a) Lobi
Anterior atau lobi depan
Bagian ini menghasilkan
bermacam-macam hormon pengatur beberapa hormon lain, diantaranya :
1) Hormon
Somatotrof (STH atau Growth Hormon), kerjanya menstimulasi pertumbuhan tubuh,
terutama Cakra Epifisis dari tulang pipa. Kelebihan hormon ini dapat
mengakibatkan pertumbuhan raksasa atau gigantisme. Bila kelebihan ini terjadi
pada saat seseorang tidak tumbuh lagi maka akan menyebabkan penebalan pada
tulang wajah, tengkorak, tangan, dan kaki. Keadaan ini disebut akromegali.
Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan kekerdilan dan kretinisme.
2) Luteotropic
Hormon (LTH) atau prolaktin atau hormon laktogen, berfungsi untuk merangsang
kelenjar susu untuk mensekresikan susu.
3) Thyroid
Stimulating Hormon (TSH) atau hormon treotrop berfungsi untuk merangsang
sekresi kelenjar tiroid.
4) Adrenocarticotropic
Hormon, (ACTH) atau Hormon Adrenotropin, berfungsi untuk merangsang dan
mengendalikan sekresi kelenjar korteks adrenal.
5) Gonadotropic
atau Hormon Kelenjar Kelamin, berbeda untuk pria dan wanita.
a. Folikel
Stimulating Hormon (FSH), terdapat pada wanita dan pria. Pada wanita. Hormon
ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan folikel dalam indung telur atau
ovarium, sedangkan pada pria berfungsi untuk mempengaruhi proses
spermatogenesis.
b. Luteinizing
Hormon (LH) atau interstitial cell stimulating hormon (ICSH), terdapat pada
pria dan wanita. Pada wanita LH berfungsi untuk merangsang ovulasi atau
pemasakan telur sel interstitial Leyding di dalam testis agar menghasilkan
testosteron.
b) Lobi
Intermedia atau lobi tengah
Pada manusia, bagian ini
mengalami kemunduran atau rudimenter dan hormon yang dihasilkan fungsinya belum
jelas. pada katak, bagian ini menghasilkan hormon Melanosit Stimulating Hormon
(MSH) atau intermedin. Hormon ini berperan dalam mengatur perubahan warna
kulit, yaitu dengan mengatur penyebaran pigmen melanin pada sel-sel melanofora
kulit.
c) Lobi
Posterior atau Lobi Belakang
Bagian ini menghasilkan
beberapa macam hormon, yaitu vasopresin, petresin dan oksitosin. vasopresin dan
petresin berfungsi untuk mempengaruhi tekanan darah. Sedangkan oksitosin
berperan untuk membantu proses kelahiran.
2. Kelenjar
Tiroid atau Kelenjar Gondok
Hormon yang dihasilkan
oleh kelenjar Tiroid ada tiga macam, yang dua macam serupa, yaitu tiroksin dan
triodotironin, serta kalsitonin. Fungsi hormon ini cukup luas, yaitu :
a. Mempengaruhi
metabolisme sel, proses produksi panas oksidasi di sel-sel tubuh, kecuali sel
otak dan sel limfa.
b. Mempengaruhi
pertumbuhan, perkembangan, dan deferensiasi jaringan tubuh.
c. Mempengaruhi
dalam mengubah tirosin.
Bila hormon ini
mengalami kelebihan produksi atau Hipertiroidisme akan menyebabkan morbus
basedowi, yaitu meningkatnya pelupuk mata terbuka lebar, dan bola mata melotot
(Eksoftalmus). Bila terjadi pada anak-anak akan mengakibatkan gigantisme.
Bila produksi Tiroksin
terlalu rendah atau Hipertiroidisme, akan menyebabkan terhentinya pertumbuhan.
Bila terjadi pada orang dewasa akan terjadi mixoedem, yaitu kegemukan
(obesitas) yang luar biasa serta kecerdasan manurun. Kekurangan unsur yodium
dapat menyebabkan terganggunya pembentukan hormon tiroksin, dengan gejala
timbulnya gondok.
3. Kelenjar
paratiroid atau kelenjar anak gondok
Kelenjar ini terletak di
sebelah dorsal kelenjar tiroid. Hormon yang dihasilkan adalah Parathormon,
berfungsi mengatur pertukaran zat kapur dan fosfor dalam darah. Bila kadar
Ca ++ dalam darah lebih rendah dari
normal, Parathormon diekskresikan. Akibatnya, kalsium dalam tulang akan larut
dan masuk ke dalam darah berbentuk ion kalsium. Kelebihan produksi Hormon
Parathormon akan berakibat kadar kalsium dalam darah meningkat, hal ini akan
mengakibatkan terjadinya endapan kapur pada ginjal, disebut batu ginjal.
Kekurangan hormon ini dapat menyebabkan kekejangan disebut tetanus.
4. Kelenjar
Efifise
Kelenjar ini menghasilakn hormon yang
fungsinya belum jelas.
5. Kelenjar
Timus atau Kelenjar Kacangan
Kelenjar ini bertugas
menimbun hormon Somatotrop atau hormon pertumbuhan. Hormon ini hanya
berfungsi pada masa pertumbuhan. Kekurangan hormon ini pada masa muda akan
menyebabkan kekerdilan. Kelebihan hormon ini pada masa pertumbuhan akan
menunjukkan pertumbuhan raksasa. Bila setelah dewasa hormon ini tetap berfungsi
maka akan menyebabkan aromegali.
6. Kelenjar
Suprarenalis atau Kelenjar anak ginjal
Kelenjar ini sering
disebut juga kelenjar adrenal. Kelenjar adrenal terdiri atas bagian kulit atau
bagian korteks dan bagian dalam atau medulla.
Hormon yang dihasilkan
oleh kelenjar Adrenal adalah Hormon Adrenalin atau Epineprin.
Fungsi Hormon Adrenalin, yaitu sebagai
berikut :
a) Memacu
aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa.
b) Mengendurkan
otot polos batang tenggorork sehingga melapangkan pernafasan.
c) Mempengaruhi
pemecahan glikogen (Glikogenesis) dalam hati sehingga menaikkan kadar gula
darah.
7. Kelenjar
Langrhans
Kelenjar Langerhans atau
Pankreas menghasilkan hormon insulin yang berfungsi antagonis dengan hormon
adrenalin, yaitu untuk mengubah gula menjadi glikogen di dalam hati dan otot.
Kekurangan hormon
insulin dapat mengakibatkan kencing manis atau diabetes mellitus. Insulin dan
adrenal bekerja bersama mengatur kadar gula darah dalam tubuh.
Pengeluaran gula melalui
ginjal menyebabkan kadar gula darah turun, badan menjadi lemas dan lapar,
sehingga penderita banyak makan. Pada penderita kencing manis juga banyak membuang
air seni, sehingga mudah terasa haus.
Banyaknya glukosa yang
dikeluarkan dan tidak dapat disimpan, memungkinkan perubahan protein dan lemak
tubuh menjadi glukosa. Metabolisme lemak menghasilkan senyawa asam. Dalam
jangka lama zat tersebut dapat merusak jantung dan ginjal. Agar badan tetap
sehat, penderita diabetes mellitus harus berolahraga dengan teratur sesuai
anjuran dokter.
8. Kelenjar
Usus dan Lambung
Kelenjar usus
menghasilkan hormon skretin dan kolesistokinin. Sedangkan kelenjar lambung menghasilkan
hormon gastrin. Hormon-hormon tersebut berperan dalam merangsang sekresi getah
lambung.
9. Kelenjar
Kelamin
Kelenjar kelamin mampu
menghasilkan hormon dan sel-sel kelamin. Kelenjar ini dibedakan atas kelenjar
kelamin pria dan wanita.
a. Kelenjar
kelamin pria (Testis) menghasilkan hormon kelamin pria atau androgen dan sel
sperma. Di antara androgen yang terpenting adalah Testosteron, yang berfungsi
untuk :
1. Mempertahankan
proses spermatogenesis
2. Memberi
efek negatif terhadap sekresi LH oleh Hipofisis.
b. Kelenjar
kelamin perempuan (ovarium) menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon perempuan
yang meliputi estrogen dan progesteron.
1. Estrogen
dihasilkan oleh sel folikel de graaf
2. Progesteron
dihasilkan oleh korpus luteum, yaitu bekas folikel yang telah ditinggalkan sel
telur. Fungsi progesteron, yaitu :
a) Mengatur
pertumbuhan ari-ari (plasenta)
b) Menghambat
produksi FSH oleh Hipofisis
c) Pada
ibu yang habis melahirkan progesteron bersama laktogen berfungsi memperlancar
produksi air susu.
d) Mengatur
pertumbuhan endometrium dan pembuluh darah dari dinding rahim.
HORMON ESTROGEN DAN PROGESTERON DALAM
TEKNOLOGI
Gerakan KB (Keluarga
Berencana) yang diprogramkan pemerintah antara lain merupakan usaha untuk
menjarangkan kelahiran dan membatasi ledakan penduduk. Salah satu cara adalah
dengan menggunakan hormon.
KB secara hormonal
dilakukan dengan cara meminum Pil KB. Pil tersebut merupakan hormon estrogen
dan progesteron sintetik. Hormon sintetik ini berpengaruh pada penebalan
endometrium rahim dan menghambat produksi LH (Luitinizing Hormon) dan FSH
(Folikel Stimulating Hormon) oleh Hipofisis. Bila LH dan FSH tidak diproduksi,
maka tidak akan terjadi ovulasi (pemasakan sel telur). Akibatnya tidak mungkin
terjadi fertilisasi (pembuahan)
HUBUNGAN HORMON DAN
SARAF
Baik sistem hormon dan
saraf berkaitan dengan proses penyampaian informasi melali sinapsis listrik.
Sedangkan pada sistem hormon melalui zat kimia di sebut Neurotransmitter.
Kerjasama antara sistem
hormon dan sistem saraf antara lain tampak pada keadaan yang menyebabkan
seseorang kekurangan air atau dehidrasi. Keadaan ini akan dilacak oleh saraf
tertentu pada Hipotalamus, terus ke hipofisis. Selanjutnya Hipofisis akan
menghasilkan hormon antiaeuretika yang menghambat produksi urine.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata hormon berasal dari
kata Hormon yang berarti memacu atau menggiatkan. Jadi hormon adalah getah yang
dihasilkan oleh kelenjar buntu atau kelenjar endokrin dan langsung diedarkan
oleh darah. Hormon berfungsi untuk mengatur homeostatis, memacu pertumbuhan,
reproduksi, metabolisme dan tingkah laku.
B. Saran
a. Diharapkan
agar siswa mampu memahami apa itu sistem hormon.
b. Dapat
mengetahui hubungan hormon dan saraf
c.
Diharapkan kepada pembaca untuk memberi kritikan dan saran untuk
perbaikan makalah yang akan kami buat berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Madigan M.T., Martinko J.M., dan Parker J.
2000. Brock Biologi of Microorganisms.
0 comments:
Post a Comment